Action Research

on

ACTION RESEARCH*)
Oleh:
Prof.Dr.Hamzah Upu, M.Ed
Abstrak: Secara umum, hingga saat ini, telah diperkenalkan 4 macam paradigma penelitian, yaitu penelitian; (1) kuantitatif, (2) kualitatif, (3) action research, dan (4) research and development. Keempat paradigma penelitian tersebut berbeda, baik dalam hal penerapan, tujuan maupun dalam pengembangannya. Tulisan ini membahas secara singkat karakteristik action research.


A. Pendahuluan

Implementasi action research di Indonesia dimulai pada tahun 1997 melalui proyek PGSM. Berkaitan dengan implementasi action research tersebut, khususnya classroom action reseach, mengalami sejumlah hambatan, yaitu; (1) pada waktu itu, belum ada orang Indonesia yang mempelajari secara khusus mengenai classroom action research baik melalui jenjang S1, S2 apatalagi jenjang S3 baik di dalam maupun di luar negeri, (2) classroom action research diperkenalkan di Indonesia dengan target proyek, (3) classroom action research diperkenalkan di Indonesia di tengah memuncaknya fanatisme paradigma quantitative research dan (4) kemampuan membaca literatur berbahasa asing (Bahasa Inggris) bagi kalangan peneliti Indonesia masih kurang, sehingga sering kali terjadi salah kaprah mengenai filosofi classroom action research itu sendiri.
Sehubungan dengan masalah di atas, kegiatan seminar, lokakarya, pelatihan atau simposium tentang classroom action research perlu digalakkan di kampus-kampus maupun di sekolah-sekolah. Hal ini dimaksudkan agar terjadi diskusi secara intensif di antara kalangan pendidik yang akan menerapkan classroom action research tersebut, di mana dosen dan guru adalah dua collaborant yang paling ideal. Begitupula para pengambil kebijakan dan stakeholder sangant penting untuk dilibatkan dalam diskusi dalam posisinya sebagai participant.

B. Karakteristik Action Research

Karakteristik quantitative dan qualitative research berbeda dengan karakteristik action research. Berikut ini adalah beberapa hal yang sangat mendasar untuk kita ketahui sebelum meleksanakan classroom action research.
• Classroom action research tidak mengenal istilah populasi dan sampel, karena kita tidak akan menarik inferensi,
• Classroom action research lebih menekankan kepada pelaksanaannya daripada metodenya, sehingga idealnya rumusan masalah dilakukan pada saat peneliti sudah mulai melakukan penelitiannya,
• Classroom action research hanya dimaksudkan untuk memecahkan masalah kronis, bukan masalah yang baru teridentifikasi.
• Pelaksana classroom action research idealnya adalah mereka yang mengetahui dengan benar masalah yang telah berlangsung selama ini. Oleh karena itu, guru atau dosen bertindak sebagai dokter yang akan mengobati suatu penyakit kronis melalui resep yang paling handal menurut mereka,
• Classroom action research dilaksanakan secara bersiklus. Pada satu siklus tertentu, minimal terjadi satu kali perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting). Selanjutnya, pada satu classroom action research minimal terdiri dari dua siklus. Dengan demikian, pada siklus berikutnya, dilakukan kembali re-planning, re-acting, re-observing dan re-reflecting.
• Setiap siklus baru yang dilakukan, idealnya terdapat berpedaan yang tajam dengan siklus sebelumnya, yang menunjukkan bahwa rangkaian kegiatan penelitian pada siklus sebelumnya belum ampuh untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi peneliti,
• Classroom action research tidak mengharuskan adanya hipotesis. Kalau ada hipotesis, maka rumusannya adalah implies hypotheses, yaitu jika ………..maka …………..,
• Pengumpulan data pada Classroom Action Research dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara terbuka,
• Analisis data pada Classroom Action Research lebih banyak kepada analisis kualitatif, kalaupun ada analisis kuantitatif, maka cukup menggunakan Statistika Deskriptif,
• Keterlibatan pakar (expert) dalam Classroom Action Research sebagai expert opinion atau judgement mutlak dilakukan sebagai validator instrument,
• Hasil refleksi pada siklus sebelumnya merupakan dasar untuk siklus berikutnya dalam membuat re-planning,
• Diskusi antara peneliti, collaborant, participant, dan expert mutlak dilakukan selama berlangsungnya suatu Classroom Action Research, dan
• Classroom Action Research tidak mengenal istilah kesimpulan dan saran, yang ada adalah hasil yang telah dicapai dan tindak lanjut yang direncanakan.

C. Tujuan Action Research

Tujuan utama dari Action Research adalah untuk menyelesaikan suatu masalah yang telah berlangsung lama dan diketahui oleh peneliti bahwa itu adalah suatu masalah yang harus diselesaikan.

Daftar Rujukan
Borg, W. R. dkk. (1979). Educational Research: An Introduction. New York: Boston South End Press.
Gay, R. L. (1987). Educational Research Competence for Analysis and Application. Toranto. Merrill.
Hamzah, 1966. Action Research in Math Education. Melbourne: Deakin University.
Holtzkom, D. dkk. (1984). Research with Reach in Science Education: A Research Guided Responses to The Concerns of Education. Washington D.C. National Science Teachers Associations.
Mc Taggart, 1995. Action Research Plannar. Melbourne: Deakin University
Morrison, J. L. dkk. (1984). Futures Research and The Strategic Planning: Implication For Higher Education, Report 9. Washington, Association for the Study of Higher Education.
Upu, Hamzah, 1996. Action Research in Math Education. Melbourne: Deakin University.
Upu, Hamzah, 2003. Action Research Planner. Makalah yang disajikan pada Kegiatan Pelatihan Dosen KIMIA FMIPA UNM.
Upu, Hamzah, 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Makalah yang disajikan pada acara Penerimaan Anggota Baru UKM Penalaran UNM, Makassar.
Upu, Hamzah, 2005. Action Research Planner. Makalah yang disajikan pada Kegiatan Pelatihan Dosen UNISMUH.
Upu, Hamzah, 2005. Classroom Action Research. Makalah yang disajikan pada Pelatihan Metodologi Penelitian Oleh UKM Penalaran.
Upu, Hamzah, 2006. Karakteristik Action Research. Disajikan pada Seminar Nasional Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Upu, Hamzah, 2006. Action Research. Makalah yang disajikan pada Pelatihan Peneliti Tindakan Kelas bagi Guru se-Kab. Barru.
Upu, Hamzah, 2006. Action Research Planner. Makalah yang disajikan pada Kegiatan Pelatihan Dosen UNISMUH.
Upu, Hamzah, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Makalah yang disajikan pada Kegiatan Pelatihan Kepala Sekolah SMP se-Kab. Gowa.
Upu, Hamzah, 2007. Action Research. Makalah yang disajikan pada Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru se-Kab. Pangkep.
Upu, Hamzah. 2007. Action Research. Makalah yang Disajikan dalam Pelatihan Tingkat Nasional Penelitian Tindakan Kelas dalam Upaya Pengembangan Profesionalisme Guru oleh Chani pada Tanggal 18-19 Oktober 2007.
Upu, Hamzah. 2007. Action Research. Makalah yang Disajikan dalam Rangka Pelatihan dan Workshop PTK dan PPKP bagi Dosen FMIPA UNM Alumni non-LPTK pada Tanggal 8 Nopember 2007.



0 komentar:

Posting Komentar